Beranda

SMK Negeri 6 Malang beralamatkan di Jl. Ki Ageng Gribig No. 28, Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang. Visi sekolah ini adalah terwujudnya lulusan yang unggul dalam iman dan taqwa, ilmu dan teknologi, karakter, wirausaha, mampu melestarikan lingkungan, dan siap bersaing di era global.
SMK Negeri 6 Malang membuka beberapa jurusan. Jurusan yang tersedia, antara lain Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Gambar Bangunan, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer Jaringan, Teknik Pemesinan, Teknik Ototronika, Teknik Alat Berat.
Untuk ekstrakulikuler pun terbilang banyak pilihan.Berikut daftar ekstrakulikuler yang ada di SMK Negeri 6 Malang:
1. Paskibra
2. Pramuka
3. Polisi Taruna
4. EcoSmart
5. Pecinta Alam
6. Badan Dakwah Islam
7. Futsal
8. Basket
9. English Club
10. Musik dan Vokal
11. Matematika
12. Kewirausahaan
13. Catur
spacer

Siswa SMKN 6 Kota Malang Pameran Karya Seni


Siswa kelas 10 dan 11 SMKN 6 Kota Malang memamerkan karya kreativitasnya di lapangan indoor sekolah, Jumat (4/5/2018). Yang dipamerkan terkait mapel seni budaya. Selain itu juga ada pemilihan stand terbaik.
Aprilia Kurnia Dewi, ketua panitia pameran seni kepada suryamalang.com menyatakan yang ikut pameran ada 14 kelas.
"Mereka perwakilan dari kelas 10 dan 11," jelas Aprilia. Bentuknya ada lukisan, karya tiga dimensi dll. Tugas sudah diberikan guru mapel sejak awal tahun ajaran semester genap pada Januari 2018.

Sekitar 50an karya siswa kemudian dipamerkan dan dinilai oleh dua guru mapel seni budaya yaitu Faringga dan Kurnita. Hasil pamerannya dijadikan nilai di raport semester genap. Iswahyudi, koordinator pelaksana menyatakan baru tahun ini karya siswa dipamerkan bersama.
"Biasanya ya di kelas. Saya lihat anak-anak juga senang karena karyanya juga dilihat siswa lainnya," kata Iswahyudi.
Namun sebelum dipamerkan memang ada kendala seperti siswa bingung mau bikin apa. Namun kemudian menghasilkan meski untuk yang disebut layak pamer tidak banyak.
"Tapi ini kan masih proses belajar jadi wajar," papar dia.
Disebutnya seni budaya di kompetensi dasar di akhir pelajaran memang ada materi dipamerkan sebagai bentuk apresiasi siswa. Kata dia, tak hanya mapel seni budaya yang bisa dipamerkan, mungkin suatu saat pameran jurusan juga menarik dibuat.
Karena tiap jurusan siswanya memiliki kreatifitas yang beda. Ia mencontohkan seperti di jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) banyak gambar maket bangunan. Begitu juga di jurusan Teknik Permesinan dimana ada cetak akrilik.
"Mungkin malah bisa menjadi masukan bagi siswa SMP jika memilih jurusan nanti di SMK bisa mendapat gambaran," kata dia.
Sedang Chandra Mukti, perwakilan dari siswa kelas 11 TGB 1 menyatakan dekor standnya meraih juara 1.
"Stand kami unik. Untuk melihat pameran lukisan mini, kami membuatnya seolah masuk ke galeri seni," kata dia.
Jadi pengunjung diberi jalan masuk dan keluar. Ada 20 lukisan dengan tema siluet, realisme dan kubisme.
Konsep ruang pamer dibuat karena para siswanya mendapat penugasan membuat lukisan. Lukisan dikerjakan secara bertahap.
Ada yang di rumah teman dan di sekolah. Total anggaranya membutuhkan Rp 150.000 buat dekor yang dibiayai patungan 34 siswa.
"Menurut saya ada pameran ini ya bermanfaat. Selain jadi kreatif juga menjaga kekompakan antar kelas," jawab Chandra.
Salah satu pemenang karya siswa adalah pemanfaatan barang bekas seperti rantai sepeda buat lampion. Ada juga sajian siswa membatik.

spacer

Good Day School to School SMKN 6 Malang Jadi Pelecut Siswa untuk Berwirausaha

Sekitar 2.500 Siswa SMKN 6 Malang antusias ikuti gelaran event Good Day School to School 2018 yang kali ini mampir di sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Ki Ageng Gribig No 28 Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang. Plt Kepala Sekolah SMKN 6 Malang, Sidik Priyono mengaku mendukung penuh acara ini karena bisa menjadi lecutan awal untuk siswanya yang memang ingin berwirausaha.
“Kan kita SMK, jadi SMK pada dasarnya memang setelah lulus harus bisa bekerja atau malah berwirausaha dengan hobby dan skill yang dimiliki,” pungkas Sidik.
Harapannya, dengan acara ini kedepannya bakal menumbuhkan cara-cara baru untuk berwirausaha yang terbaik dari siswa siswi SMKN 6 Malang. Ia juga berharap semua SMK di Malang bisa membuat program kewirausahaan yang menarik. “Kalau di SMK kan ada prinsipnya yaitu BMW, bekerja, melanjutkan atau wirausaha, jadi memang program dari Good Day dan Jawa Pos Radar Malang ini sesuai, kami sangat mengapresiasi,” pungkasnya.
Sidik juga mengaku jika memang siswanya dituntut untuk berwirausaha dengan skill yang ia miliki, akan terlalu mahal. “Karena siswa SMK juga tidak mungkin kalau berwirausaha dengan basic mesin atau mobil, jelas terlalu mahal modalnya, nah yang tepat ya program ini modalnya juga murah,” lanjut Sidik.
Diakuinya, siswanya bahkan mengikuti event Good Day Teenpreneur Challenge 2018 dengan serius. Mereka bahkan berjualan di Car Free Day di Velodrome minggu kemarin.
spacer

Siswa SMKN 6 Malang Rame-rame Nonton MUSICVERSARY RADAR MALANG

Musicversary yang digelar di gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM) pada 9 Mei mendatang, tidak hanya dipadati Kerabat Kotak–sebutan penggemar Kotak Band. Tapi, juga dijubeli siswa-siswi di Kota Malang.
Salah satunya siswa SMKN 6 Kota Malang. Kemarin (2/5) sekolah yang beralamat di Jalan Raya Ki Ageng Gribig, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, itu memborong tiket. Rencananya, ada 50 siswa yang dikerahkan untuk memeriahkan pertunjukan Kotak Band dan Fourtwnty.
Humas SMKN 6 Malang Sulaiman Sulang menyatakan, pihaknya sengaja mengerahkan siswanya karena lagu-lagu yang disuguhkan Kotak Band sangat bagus. ”Acaranya ini positif. Lagu-lagunya (Kotak dan Fourtwnty) juga bagus. Apalagi ini digelar dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Jawa Pos Radar Malang, kami selalu percaya pasti keren,” paparnya kemarin.
Sulaiman yakin, jumlah siswa SMKN 6 yang akan menyaksikan pertunjukan itu bisa bertambah. Sebab, dalam waktu dekat ini pihaknya berencana membeli tiket lagi secara kolektif. Tentunya sebelum pendaftaran ticket box ditutup panitia.
Sementara itu, Manager Event Radar Malang M. Atho’illah menyatakan, bagi warga yang ingin menyaksikan pertunjukan Kotak Band dan Fourtwnty, disarankan segera membeli tiket. Jangan sampai kehabisan tiket. Sebab, persediaan panitia terbatas.
Apalagi, pihaknya memberikan diskon khusus untuk pembelian kolektif. ”Sudah banyak pembeli, ada yang datang langsung ke kantor, ada juga yang cukup pesan melalui WhatsApp,” ujar Atho’.
Atho’ memaparkan, panitia sudah membuka ticket box di tiga tempat. Yakni, di kantor Radar Malang, Jalan Kawi 11-B Malang; di kantor Radar Kanjuruhan, Jalan Raya Pepen 99, Kecamatan Pakisaji; dan di kantor Radar Batu, Jalan Pattimura Ruko Pattimura Square.
Panitia juga bersiap melayani pemesanan tiket selama 24 jam. Pemesanan melalui kontak WhatsApp 087859553478 (Miaoli) dan 081357015337 (Reza). ”Kami juga menyiapkan harga spesial,” imbuh Atho’.
Dia menambahkan, untuk kelas festival, tiket sudah bisa didapatkan dengan harga Rp 75 ribu. Sedangkan untuk VIP Rp 350 ribu. Untuk kelas VVIP, presale-nya dibuka dengan harga Rp 750 ribu. (nr1/c2/dan)
spacer

SMKN 6 Malang Terpilih Ikut Penelitian Internasional

SMK Negeri 6 Malang terpilih turut serta dalam penelitian internasional yang dihelat oleh Profesor Miyake Hiroyuki dan Fujiyama Atsushi dari Universitas Kitakyushu Jepang, Selasa (26/9).
Wakil Pembina Bank Sampah, Agus Wiyanto, mengatakan terpilihnya SMK Negeri 6 Malang untuk penelitian ini dikarenakan sudah sering kali memenangkan lomba green school.
“Karena kami punya waste bank atau bank sampah, nanti ada 9 poin yang ingin ditanyakan oleh profesor tersebut tentang hal itu. Bank sampah yang diketuai oleh Bapak Sule ini sudah juara berkali-kali dan sudah sampai ke isu internasional,” katanya.
Ia menambahkan, penelitian tentang sampah ini sangat penting karena berkaitan dengan perubahan iklim yang terjadi belakangan ini.
“Kegiatan ini mendukung program kami bahwa bank sampah sangat diperlukan untuk mengurangi polusi tanah, udara, terutama itu. Sehingga kontribusi untuk kesehatan manusia secara umum,” tegasnya.
Disamping itu, adanya bank sampah juga mengajarkan kepada para siswa untuk menabung sampah agar menjaga kebersihan.
“Banyak keuntungannya, dari segi ekonomi, dia dapat ekonomi, disisi kesehatan, ini menjadi edukasi supaya bersih, tidak boleh memotong pohon sembarangan karena pohon itu mampu menyerap radikal bebas,” tambahnya.
Sementara itu, Fujiyama sangat mengapresiasi dengan adanya sekolah-sekolah di Indonesia yang menerapkan bank sampah.
“Kami meneliti bank sampah di sekolah mulai SD hingga SMA yang berkaitan dengan tata lingkungan hidup, sejak kemarin kami sudah banyak mengunjungi sekolah yang memiliki aktivitas pendidikan lingkungan hidup. saya memilki kesan-kesan bahwa sekolah di Indonesia lebih baik daripada Jepang.
‘Dengan pendidikan di Indonesia yang seperti ini, siswa akan memiliki sifat yang ramah lingkungan, saya berharap siswa akan memiliki peran untuk memperbaiki Kota Malang,” imbuhnya.(Hmz/Aka)
spacer